04 Feb 2019

Sisihkan 73 Ribu Desa, Prayogi Sukses Bawa Ngroto Terbaik Se-Indonesia

Bagaimana #suksesmu?

Kesuksesan tidak pernah salah dalam menyapa. Asal mau bekerja keras dan terus mengupgrade diri, semua orang berhak menyandang sukses, tak peduli dari mana dan bagaimana kondisinya saat dilahirkan. Hal itu yang terjadi pada diri Prayogi.

Lahir di sebuah desa kecil bernama Ngroto, Pujon yang terletak di Kabupaten Malang, Prayogi merupakan bungsu dari lima orang bersaudara. Kedua orang tuanya berprofesi sebagai buruh tani dan buruh panggul. Namun, kondisi itu tak membuatnya patah arang dalam mengejar mimpi. Mimpi menjadi seorang yang bisa mengangkat derajat dan membanggakan nama keluarga.

Bahkan, demi impiannya pula, pria yang berulang tahun setiap 27 Agustus itu sempat menjalani kehidupan keras dengan menjadi pedagang buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. ”Jadi saya bolak-balik Jakarta Malang untuk berjualan,” katanya.

Saat sedang kembali ke kampung halamannya 2013 silam, Prayogi didesak warga untuk maju menjadi Kepala Desa. Sejak kecil pria murah senyum itu memang sudah dikenal memiliki jiwa kepemimpinan yang mumpuni. Tawaran pun disetujuinya.

Semesta mendukung. Prayogi terpilih menjadi Kepala Desa untuk masa bakti 2013 – 2019. ”Saat terpilih, pertama yang ada dalam pikiran saya adalah ingin membawa desa ini mandiri dan sejahtera,” kata pria yang termasuk tokoh dalam program Retrospection of Success yang diinisiasi Wismilak Diplomat.

Apa yang diucapkan Prayogi ternyata bukan sekadar janji. Dalam kurun waktu tiga tahun saja, dia bisa membawa Desa Ngroto berpindah status. Dari desa tertinggal menjadi desa mandiri. Seperti diketahui indeks desa membangun (IDM) mengkategorikan status desa menjadi lima. Yakni sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri.

Seolah tak cukup disitu, Prayogi juga mengantarkan Desa Ngroto menjadi Desa Terbaik dengan IDM tertinggi di Indonesia, menyisihkan lebih dari 73 ribu desa lain. Yang menilai adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Selain pencapaian itu, Prayogi juga sarat akan penghargaan. Di antaranya Kontribusi Pembayaran Pajak Terbaik di Jawa Timur, serta BUM Desa Ageng yang ada di Ngroto didaulat menjadi BUM Desa terbaik se Kabupaten Malang.

Kunci sukses baginya adalah amanat. Itu merupakan penjabaran dari Adil makmur; Mandiri; Aman; Nasionalis; Andal; dan Transparan akuntabel.

Lantas, apa arti sukses bagi Prayogi? ”Sukses itu bukan berupa harta benda, tetapi apa yang kita perbuat memiliki manfaat bagi orang lain. Makanya, dalam membangun desa ini, yang paling saya utamakan adalah membangun SDMnya terlebih dahulu,” tutup dia.

Kisah sukses Prayogi sungguh menginspirasi. Lalu, bagaimana perjalanan #suksesmu?

Ada pertanyaan? Chat di sini!