25 Feb 2019

Imam Buhari Sukses Maksimalkan Potensi Salak

Bagaimana Kisah #suksesmu

Inspirasi bisnis bisa datang dari mana saja. Termasuk dari melimpah ruahnya bahan baku di lingkungan sekitar. Hal itu yang menginspirasi Imam Buhari Muslim saat memulai bisnis di kampung halamannya Puger, Jember 2017 silam.

Selama ini daerah Puger merupakan salah satu sentra penghasil salak. Tak heran, ketika musim panen tiba, harga salak kerap jatuh. Belum lagi salak-salak yang tidak terserap di pasaran terpaksa harus dibuang karena busuk. ”Saya merasa eman. Harus disiasati agar bisa meminimalisir salak yang terbuang,” katanya.

Setelah melakukan beragam inovasi, Imam akhirnya menemukan formula tepat untuk memaksimalkan potensi salak. Tidak hanya daging buahnya saja, tetapi juga kulit dan bijinya. ”Riset dan penelitian saya lakukan dengan serius untuk mencapai hasil terbaik,” ujar pengusaha muda yang lahir di Malang 24 Juni 1993.

Upaya Imam tak sia-sia, produk yang dia hasilkan ternyata bermanfaat. Tak hanya mengurangi “sampah” salak yang tidak laku, tetapi juga memberi nilai tambah pada produknya. Salah satunya dari aspek kesehatan. Itu dibuktikannya sendiri saat produknya ikut serta menyembuhkan sakit diabetes sang ayah.

Ketekunan dan kreativitas Imam mengantarkan dia menjadi salah satu finalis Diplomat Success Challenge (DSC) 2018 yang diinisiasi Wismilak Foundation. DSC merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha sembari memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Tak tanggung-tanggung total hibah modal usaha yang disiapkan Diplomat Success Challenge 2018 bagi para pemenang adalah sebesar Rp 2 miliar.

Bahkan, tidak hanya menyediakan modal usaha saja, kompetisi yang konsisten berjalan rutin setiap tahun sejak 2010 itu juga memberikan mentoring dan networking bagi para finalisnya.

Beberapa produk kreasinya antara lain kulit salak untuk minuman herbal, fermentasi biji salak untuk cegah penyakit asam urat, manisan salak, hingga kerupuk salak. Nantinya jika mendapat dana hibah, Imam akan menggunakan untuk membeli alat-alat pendukung. ”Saya ingin menggandakan produksi sehingga banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari usaha saya ini,” jelas dia.

Ketika disinggung tentang DSC, Imam mengatakan kompetisi wirausaha ini merupakan salah satu yang terbaik. Dari mentoring yang dia terima, Imam mampu lebih mengarahkan potensi bisnisnya. ”Masukan dari para mentor luar biasa bermanfaat dan membuka mata saya bahwa menjadi entrepreneur itu menyenangkan. Saya menjadi lebih tahu tentang pemasaran, packaging, menghitung laba, mengatasi kesulitan emosional, bahkan berhasil menemukan jati diri,” kata dia.

Perjalanan Imam dan para finalis DSC 2018 lainnya dapat diikuti setiap hari Minggu pukul 22.00 WIB di TVOne dan TVRI. Imam berhasil dengan memaksimalkan potensi yang ada di sekitar. Lantas bagaimana kisah #suksesmu?

 

 

Ada pertanyaan? Chat di sini!