04 Mar 2019

Lepas Perusahaan Migas, Rangga Gapai Kesuksesan Lewat Pupuk Mikroalga

Bagaimana Kisah #suksesmu

Bekerja di perusahaan bergengsi dengan gaji tinggi tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Apalagi jika di dalam diri memiliki keinginan untuk berwirausaha. Hal itu yang terjadi pada Rangga Warsita Aji. Sejak lulus dari Teknik Kimia Universitas Diponegoro 2012 silam, dia bergabung di perusahaan konsultan minyak dan gas. 

Namun karena alasan kebersamaan dengan keluarga yang dirasa kurang, Rangga memutuskan resign dan membuka usaha sendiri yang bergerak di bidang Agro Industri. Tepatnya pupuk cair. Sebagai bahan baku utama, pria kelahiran Jakarta 21 April 1990 itu menggunakan mikroalga.

Bagi Rangga, mikroalga bukan hal asing. Sebab dia sudah mulai meneliti makhluk tersebut sejak duduk di bangku kuliah 2010 silam. Termasuk menggunakan penelitian itu sebagai bahan utama skripsi. 

Belakangan mikroalga mulai dikenal masyarakat karena fungsinya sebagai sumber makanan alternatif, kosmetik, dan segudang manfaat lain. Termasuk solusi bagi permasalahan di industri pertanian dan pengelolaan lingkungan hidup.

Temuannya ternyata disambut positif. Bahkan, tidak butuh waktu lama dia mendapatkan pengakuan dan dibina langsung oleh BIT-BPPT dan Puspitek di bawah Kemenristekdikti. Hal itu wajar, sebab temuan Rangga memang luar biasa. Tak hanya mampu meningkatkan kualitas hasil panen tetapi juga dapat menekan biaya pupuk dan menjaga kualitas tanah dan tanaman. Dalam hal industri, pupuk mikroalga cair dapat digunakan sebagai agen bioremediasi lahan dan air tercemar.

Saat memulai bisnis, Rangga menetapkan standar totalitas. Karena itu, dia memutuskan sekeluarga pindah ke Klaten dari Jakarta agar bisa mendekati sumber daya utama. Kini produk yang dia beri nama Chloten berhasil mendapatkan perhatian dan pelanggan dari seluruh wilayah Indonesia. Omzet perbulannya pun mencapai Rp 60 juta – Rp 80 juta.

Rangga merupakan salah satu finalis Diplomat Success Challenge (DSC) 2018 yang diinisiasi Wismilak Foundation. DSC merupakan program kompetisi kewirausahaan yang memberikan kesempatan kepada kaum muda Indonesia yang berani berwirausaha sembari memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Tak tanggung-tanggung total hibah modal usaha yang disiapkan Diplomat Success Challenge 2018 bagi para pemenang adalah sebesar Rp 2 miliar.

Bahkan, tidak hanya menyediakan modal usaha saja, kompetisi yang konsisten berjalan rutin setiap tahun sejak 2010 itu juga memberikan mentoring dan networking bagi para finalisnya. 

Jika berhasil mendapatkan dana hibah dalam kompetisi itu, Rangga akan mempergunakannya untuk peningkatan quality control dan legalitas produk. 

Satu hal yang sangat disyukuri Rangga ikut DSC adalah produknya bisa terpromosikan dengan baik. ”Karena ini kan program nasional. Sebab kalau mempromosikan sendiri bisa berdarah-darah,” katanya.

Perjalanan Rangga dan para finalis DSC 2018 lainnya dapat diikuti setiap hari Minggu pukul 22.00 WIB di TVOne dan TVRI.

Menjalankan bisnis memang tidak bisa setengah-setengah, ketekunan dan totalitas adalah hal yang mutlak. Bagaimana kisah #suksesmu?

Ada pertanyaan? Chat di sini!